Riwayat

Rantau Ranjau adalah proyek eksperimental kebisingan dari Ozsa erlangga, yang pada awalnya merupakan kegundahan pada konsep musik. Memulai sekitar tahun 2008 dengan bereksperimen pada benda - benda diluar alat musik konvensional, benda tersebut di golongkan menjadi 2 meliputi akustik dan non-akustik.
Maksud dari pemisahan benda tersebut adalah untuk lebih jelas tentang sumber bunyi, adapun benda yang meliputi ke dalam akustik adalah semua benda yang berbunyi atau dengan menggunakan media lain benda tersebut dapat mengeluarkan bunyi, seperti dipukul, digesek, dibanting, ditiup, disentuh, diraba, dipetik ....dsb. Kemudian yang meliputi benda non-akustik adalah gelombang radio.
Dari sekian banyak eksperimen tentang bunyi dari sumber bunyi tersebut muncullah semacam keinginan untuk bisa di presentasikan, tapi dari situ banyak keraguan karena sebelumnya tidak mengenal tentang genre eksperimental bahkan tidak mengetahui kalau kegiatan tersebut adalah bagian dari eksperimental bunyi.
Pertama kali 'nekad' untuk mementaskan bebunyian tersebut adalah di salah satu ulang tahun teater  di salah satu Universitas islam Purwokerto dengan mengusung beberapa benda - benda akustik dan sebuah minus one dari mp3 player.
Kemudian selang beberapa tahun ketagihan itu muncul lagi untuk mementaskan di sebuah cafe di Pemalang, waktu itu dengan naman DERAU dengan di bantu Damar no ryosin yang mengulik sebuah mesin ketik dan kurungan hamster dengan pedal effect pinjaman yang di teruskan ke sebuah perangkat radio dan sebuah box yang lagi - lagi ketidaktahuan tentang frekuensi yang akhirnya merubah sebuah mini mixer menjadi theremin gadungan.
Konsep Rantau Ranjau adalah tentang kejadian dan segala sesuatu didalamnya yang tidaklah perlu di artikan, dia berdiri sendiri tanpa embel - embel apapun. Seperti bunyi itu sendiri tak harus di ulangi, dan pastilah tidak ada pengulangan yang membosankan seperti musik. Bunyi adalah sesuatu yang tak terhingga yang porosnya adalah kosong.
Pada masa inilah, Rumah sakit menjadi tempat proses pembentukan konsep Rantau Ranjau disamping berjuang melawan virus yang melemahkan tubuh dan Psykosomatik. Sempat merekam satu track (Hepatosaurus) yang nantinya menjadi album perdana tapi selang beberapa jam setelah itu tak sadarkan diri dan harus di bawa ke UGD.
Mungkin inilah yang saya maksud dengan 'konsep', garis antara kematian dan hidup memanglah tipis. Mabuk yang benar - benar mabuk pada kesakitan yang nikmatnya adalah dalam gemuruh.
Bebunyian bising menyadarkan bahwa musik adalah ketololan yang di ulang, entah bagaimana pun bentuk musik pada akhirnya ruang itu menjadi sempit. Merekam suara lalu mereka mengulanginya sama persis seperti suara ( lagu ) itu, Apakah saya baru saja melihat badut?
Tahun 2012 seperti keinginan untuk mengumpulkan suara kedalam bentuk kemasan fisik dan unduhan bebas untuk khalayak banyak guna mencari umpan balik dari hasil kerja eksperimental selama ini. Tidak seperti dugaan, bahwa internet bekerja sangat cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar